Lima Lapak di Lantai Dua Pasar Sentral Majene Dibobol Maling, Pedagang Pertanyakan Uang Keamanan

  • Bagikan

MAJENE – Aksi pencurian kembali terjadi di lantai dua Pasar Sentral Kabupaten Majene, Rabu malam, 18 Juni 2025.

Kali ini, tak tanggung-tanggung, lima lapak pedagang yang berada di lantai dua pasar dibobol secara bersamaan. Peristiwa itu memicu gelombang keluhan dari para pedagang yang merasa dikhianati oleh sistem pengamanan yang selama ini mereka danai.

Informasi pencurian ini awalnya mencuat lewat unggahan media sosial Facebook dari akun bernama Mayapada, Rabu malam. Dalam unggahannya, Mayapada menuliskan kegeramannya terhadap kondisi keamanan pasar yang dinilainya semakin buruk.

“Astagfirullah, hampir tiap malam ada penjualan dibobol. Yang paling parah ini langsung 5 penjual di lantai dua Pasar Sentral Majene. Yang dipertanyakan, mana ini keamanan, tiap bulan jaq bayar,” tulis akun tersebut disertai video kondisi lapak yang telah diacak-acak maling.

Unggahan itu dengan cepat menyebar dan memantik kemarahan serta simpati dari masyarakat, terutama para pedagang pasar yang telah lama mengeluhkan sistem keamanan yang tidak transparan.

Dalam video disebutkan, pintu gembok lapaknya dirusak, dan sejumlah barang dagangan hilang begitu saja.

“Kami sudah bayar uang keamanan tiap bulan, tapi begini kenyataannya. Tidak ada petugas yang patroli atau sigap saat kejadian. Sungguh kami kecewa,” ujarnya pedagang dengan nada kesal.

Hal senada diungkapkan oleh pedagang lainnya. Mereka merasa uang keamanan yang disetor setiap bulan seolah tidak punya arti ketika aksi kriminal seperti ini justru terus berulang. 

Bahkan, menurut beberapa pedagang, kasus pencurian di pasar telah terjadi berkali-kali selama beberapa bulan terakhir, namun tak pernah ada kejelasan ataupun tindak lanjut dari pengelola pasar maupun aparat keamanan.

Para pedagang kini mendesak agar pihak pengelola Pasar Sentral Majene dan instansi terkait, turun tangan menyelidiki sistem keamanan di pasar. 

Selain itu, para korban juga mendesak agar uang keamanan yang selama ini disetor digunakan secara jelas dan akuntabel, termasuk memastikan keberadaan petugas keamanan di setiap malam.

“Kalau keamanan tidak bekerja, untuk apa kami bayar setiap bulan? Ini harus dievaluasi,” tegas salah satu pedagang korban pencurian.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola pasar maupun dari aparat kepolisian terkait dugaan pencurian ini. 

Insiden ini menambah daftar panjang persoalan di lingkungan Pasar Sentral Majene. Selain keluhan soal keamanan, sebelumnya para pedagang juga sempat menyuarakan keresahan soal kebersihan dan penataan lapak yang dinilai semrawut. 

Aksi pencurian yang berulang dinilai menjadi bukti bahwa manajemen pasar perlu dibenahi secara menyeluruh.

Penulis: ArdiEditor: Tim Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *