Merajut Kebersamaan dan Ukhuwah Usai Lebaran, Desa TBU Gelar Halal Bihalal Penuh Makna

  • Bagikan

MAJENE – Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti pelataran Balai Desa Tallu Banua Utara, Kamis, 10 April 2025. Di bawah langit yang cerah dan angin semilir khas pesisir Majene, ratusan warga berkumpul dalam semangat yang sama: mempererat silaturahmi dalam momen Halal Bihalal usai Idulfitri 1446 Hijriah.

Dengan mengusung tema “Pupuk Ukhuwah dalam Pelukan Silaturahmi”, kegiatan tahunan ini menjadi ruang sosial dan spiritual yang dinanti-nantikan oleh masyarakat. 

Tak hanya sekadar ritual saling berjabat tangan dan bermaafan, Halal Bihalal di Desa TBU telah menjelma menjadi tradisi yang merekatkan kembali tali persaudaraan yang mungkin sempat merenggang selama setahun ke belakang.

Pj. Kepala Desa Tallu Banua Utara, Nurmini, dalam sambutannya menegaskan bahwa Halal Bihalal adalah cerminan budaya luhur yang perlu dijaga dan dilestarikan.

“Halal Bihalal ini adalah wujud nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang harus terus kita jaga dan lestarikan. Bukan hanya silaturahmi lahiriah, tapi juga penguatan ikatan kebatinan di antara kita semua,” ujar Nurmini di hadapan hadirin.

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi momentum untuk menyembuhkan luka-luka kecil dalam hubungan sosial, merawat kembali kepercayaan, serta memperkuat solidaritas antar elemen masyarakat dan pemerintahan desa.

Dalam suasana yang penuh haru dan canda tawa, Nurmini menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh warga. Permohonan itu disampaikan tidak hanya atas nama pribadi, tetapi juga mewakili institusi pemerintahan desa.

“Kami menyadari, dalam menjalankan roda pemerintahan pasti ada khilaf dan kekurangan. Namun dengan kebersamaan dan komunikasi yang baik, kita bisa terus berbenah untuk pelayanan publik yang lebih baik ke depannya,” ucapnya.

Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat desa, serta pemuda-pemudi Karang Taruna “Siwali Parri” ini berlangsung dalam suasana penuh kehangatan. 

Para pemuda tampak terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan konsumsi hingga pengamanan jalannya acara.

Kehadiran Karang Taruna dalam Halal Bihalal ini bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi bagian vital dalam membangun kolaborasi lintas generasi. Nurmini pun menyampaikan apresiasi khusus terhadap semangat gotong royong para pemuda desa.

“Sinergi antara pemuda, aparat, dan warga adalah fondasi yang kuat untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan harmonis,” imbuhnya.

Tak hanya rangkaian sambutan, kegiatan ini juga diisi dengan tausiah singkat dari tokoh agama setempat yang menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan semangat persatuan di tengah perbedaan.

Kebersamaan semakin terasa saat seluruh peserta menikmati hidangan khas lebaran bersama. Tampak anak-anak berlarian riang, para ibu berbagi cerita sambil menyajikan kue-kue buatan rumah, dan para bapak berbincang hangat membahas rencana desa ke depan.

Bagi warga Desa Tallu Banua Utara, Halal Bihalal bukan hanya menjadi agenda rutin. Ia adalah napas dari nilai-nilai kebersamaan yang menjadi perekat komunitas. 

Di tengah dinamika zaman, tradisi seperti ini menjadi penegas bahwa kekuatan sosial tidak hanya lahir dari kebijakan, tetapi dari sentuhan empati dan kebersamaan yang tulus.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, harapan pun kembali ditanam: semoga tali silaturahmi terus terjaga, kinerja aparat desa semakin meningkat, dan Desa TBU melangkah lebih kokoh menuju masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *