Bupati Mamasa Sebut Kecemburuan Sosial Jadi Motif Penolakan Warga Terhadap Pembangunan TPA

  • Bagikan

MAMASA – Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi tegaskan, pembangunan TPA bertujuan agar daerah bersih, aman dan indah.

Suatu daerah menurut dia, terlihat jorok jika sampah berserakan. Seperti di Kecamatan Mambi, kata dia, sampah di pasar berserakan.

Sehingga, pemerintah daerah berencana membangun pengolahan sampah.

Menurutnya, sebelumnya pembangunan pengolahan sampah, direncanakan di Desa Tapalinna.

Namun, warga di desa itu juga menolak, sehingga dipindahkan ke Talippiki.

“Saya baru tahu ternyata ada lagi yang komplain. Padahal ini tujuannya baik,”tutur Ramlan, saat dikonfirmasi, Senin (22/11/2021).

Sebelumnya lanjut Ramalan, rencana pembangunan TPA di Talippuki telah disepakati pemilik lahan.

“Tetapi ada pengaruh kecemburuan sosial dan pengaruh orang lain,” ucap Ramlan.

Agar tetap dilanjutkan, Pemda kata Ramlan, masih lakukan pendekatan.

Sementara itu, Salah seorang warga bernama Burhanuddin menganggap, pembangunan TPA Talippuki akan memperparah kondisi jalan yang hingga kini ini masih jauh dari kata layak.

“Dampak lain adalah kondisi jalan yang dilalui truk sampah setiap hari akan memperparah kerusakan jalan dari jembatan Mambi hingga lokasi TPA,”lanjutnya.

Burhanuddin menambahkan, penolakan itu berkaca pada pengelolaan sampah diberbagai daerah di Indonesia yang masih menimbulkan persoalan.

“Kita sudah melihat berbagai persoalan dibeberapa daerah terkait TPA, selalu menimbulkan masalah,” ujarnya.

Dengan begitu, ia menolak tegas pembangunan TPA di Taluppuki.

“Oleh karenanya dengan tegas kami menolak rencana TPA ini,” tutup Burhanuddin.

Penolakan juga disampaikan Tokoh masyarakat Talippuki Syafiuddin Rasyid.
Ia mengaku sangat menyayangkan jika pembangunan TPA Talippuki berlanjut.

“Saya dengan tegas menolak rencana tersebut,” Tegas mantan Wakil Rektor I Universitas Tomakaka Mamuju ini.

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *