Defisit Belanja APBN di Sulbar Rp 6,6 Miliar

  • Bagikan

MAMUJU – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merilis Kajian Fisikal Regional (KFR).

Kajian Fisikal Regional (KFR) membahas kondisi makro ekonomi dan progres Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di lingkup Sulbar pada Triwulan III 2021.

Perekonomian Sulbar tercatat mengalami kenaikan, 2,45 persen (y-o-y).

Hal tersebut, menunjukan kondisi ekonomi Sulbar terus mengalami pemulihan di masa pandemi Covid-19 dan bencana Gempa Bumi pada awal 2021 lalu.

Sementara untuk indikator makro ekonomi yang lain, inflasi berada pada 3,14 persen (y-o-y).

Tingkat inflasi ini masih tergolong stabil meski berada di atas infalasi level nasional.

Dalam rilis yang diterima, dijelaskan bahwa tingkat kemisikinan tercatat 11,29 persen pada bulan Maret 2021.

Lebih rendah pada kondisi September 2021 telah tercatat sebesar 10,14 %.

Untuk tingkat pengangguran di Sulbar mencapai 3,13 persen lebih rendah dari pada level nasional sebesar 6,49 persen.

Indikator ketimpangan pendapatan pada rasio nilai gini Sulbar tercatat 0,335 lebih kecil dibandingkan level nasional mencatat 0,384

Juga diuraikan, indikator kesejhataran petani dan nelayan NTP dan NTN tercatat di angka 124,79 NTP dan NTN sebesar 105.57.

Kedua angka itu lebih besar dibandingkan angka nasional, NTP sebesar 105.68 dan NTN tercatat sebesar 104.94.

Lebih jauh dijelaskan, kinerja realisasi APBN sampai dengan triwulan III tahun 2021 tercatat penerimaan perpajakan sebesar Rp 551.35 miliar.

Sedangkan PNBP sebesar Rp 54.37 miliar, belanja APBN terealisasi sebesar Rp 7.223.89 miliar atau sebesar 69,21 persen dari pagu belanja APBN.

Sehingga, defisit belanja di Sulbar tercatat sebesar Rp 6.618.16 miliar.

Sementara untuk realisasi APBD sampai pada triwulan III 2021, pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp 3.029.13 milar.

Sedangkan belanja APBD tercatat sebesar Rp 4.079.48 miliar atau 52,21 persen dari pagu belanja APBD.

Sehingga, surplus APBD sampai di triwulan III sebesar Rp 949.65 miliar.

Disebutkan, Belanja APBN dan APBD tersebut sangat penting untuk pemulihan ekonomi di Sulbar terdampak Covid-19 dan Gempa Bumi pada awal tahun 2021. 

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *