POLMAN – Warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa bergelantungan di tali jembatan yang rusak.
Kegiatan berbahaya itu mereka lakukan sejak beberapa hari terakhir, karena jembatan, yang jadi satu-satunya akses warga untuk keluar masuk desa, rusak akibat diterjang derasnya air sungai di bawahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penanganan dari pihak terkait, terutama pemda.
Padahal, jembatan gantung ini menghubungkan enam dusun di desa Lenggo tersebut.
Tali jembatan yang rusak di atas sungai berarus deras itu dilalui hampir semua warga, mulai orang dewasa sampai anak-anak.
Untuk menyeberang, warga pun harus mengantre. Pasalnya, ada kekhawatiran tali itu bisa putus jika dilalui banyak orang.
Warga terpaksa harus melalui jembatan ini, agar mereka bisa tetap menjalankan aktivitasnya ke pasar, untuk memasarkan hasil pertaniannya.
“Jembatan gantung ini putus karena di terjang luapa Sungai Masunni,” kata salah satu tokoh masyarakat, Habib Imran, Senin (15/11/2021).
Ada ratusan warga di enam Dusun, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, terisolir.
Jembatan ini merupakan penghubung enam dusun yakni masing masing Dusun Lenggo satu.
Dusun Lenggo Dua, Tanete, Silelekan, Petakean, Tanete dan Galu galu.
Tidak ada jalan alternatif lain membuat ratusan warga terisolir.
“Sekarang akses tersebut tidak bisa sama sekali di lalui. Di sana ada 877 warga, ” paparnya.
Warga membutuhkan pemerintah Kabupaten Polewali Mandar terhadap kondisi jembatan di desa tersebut.