MAJENE – Bantuan berupa Fasilitas Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang diinisiasi LMP Laskar Merah Putih dipertanyakan.
Penyerahan secara simbolik bantuan berupa lampu penerangan jalan umum (PJU) yang akan menyasar 20 desa antara Pemda Majene dengan Program Penyelenggara Tanggung Jawab Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (PPTSLP), pada 11 November 2020.
Rencananya, total 200 unit PJU akan menyasar dua kabupaten, masing-masing 100 unit PJU-TS akan ditempatkan di Kabupaten Majene dan 100 unit lainnya di Polewali Mandar. Sayangnya, usai simbolik dua tahun silam, hingga kini pemasangan PJU-TS tak kunjung terealisasi.
Ketua JAPKEPDA Juniardi menyebut, sejak diserahkan secara simbolik, bantuan tersebut tidak pernah terlihat di desa yang dijanjikan. Baik itu di Majene maupun Polman.
“Itu namanya pembohongan publik. Mereka melakukan seremonial acara penyerahan secara simbolik kepada Plt Bupati Majene M Natsir saat itu, tapi barangnya tak pernah ada,” sebut Jun, Sabtu (19/2/2022 ).
Selain itu, Juniardi juga mempertanyakan bantuan yang diberikan secara simbolik Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Asri Anas bersama rombongan menyerahkan secara simbolik 3.000 paket sembako dan 1.000 zak semen kepada Pemerintah Kabupaten Majene di Posko Induk Gempa di Rumah Jabatan Bupati Majene pada, Senin 25 Januari 2021.
Bantuan yang diklaim akan membantu pembangunan rumah ibadah yang rusak akibat gempa, hingga kini tidak diberikan.
Padahal bantuan tersebut disebut Asri bersumber dari donasi setiap anggota KKMSB, mulai dari pengurus pusat hingga KKMSB Sulteng, Sulsel, Kaltim, Kalsel, Papua, Papua Barat, Yogyakarta dan lainnya.
Juniardi menyayangkan produksi berlebihan yang dilakukan organisasi terhadap bantuan yang belum nyata keberadannya.
“Kalau mau eksis dan mendapat pujian sebaiknya jangan menonjolkan seremonialnya, langsung jalankan program yang bisa dirasakan langsung masyarakat,” kesalnya.
Bantuan fiktif tersebut mirip dengan kasus-kasus sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang dipercayakan oleh Akidi Tio yang di langit bohong (berita bohong) dan lelucon (lelucon).