POLMAN – Pedagang di Pasar Sentral Jalan Tamajarra, Kelurahan Pekkkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mengeluhkan bau busuk dari tumpukan sampah, Sabtu 16 Maret 2024.
Pedagang mengaku omset penjualan takjil untuk buka puasa menurun drastis, lantaran sepi pembeli akibat bau busuk dari tumpukan sampah di sekitar lapak dagangan mereka.
Pantauan wartawan, sampah menumpuk di sudut pasar bagian belakang.
Jaraknya sekitar empat meter dari lapak jualan pedagang takjil, tidak jauh dari Pasar Ramadan.
Tumpukan terjadi setelah dihentikannya penimbunan sampah di Taman Pacuan Kuda tiga pekan lalu.
“Kurang pembeli karena bau, sebelum masuk puasa itu sampah sudah menumpuk memang mi,” terang pedagang bernama Hera.
Disebutkan takjil yang ia jajakan kadang tersisa banyak, sebab hanya sedikit yang laku, sehingga omset penjualannya pun berkurang.
Tidak seperti pada Ramadan tahun lalu, pedagang takjil ramai dikunjungi pada sore hari.
Hera mengatakan sejak ia berjualan selama lima hari terakhir, pembeli yang datang ikut mengeluh.
“Merasa tidak nyaman pembeli datang apa baunya sampah, takjil yang dijajakan banyak sisa,” ungkapnya.
Dia berharap petugas kebersihan segera mengangkut tumpukan sampah di kompleks pasar.
Tumpukan sampah yang ada di kompleks pasar merupakan sisa limbah para pedagang.
Dibungkus plastik, karung, dan kemasan lainnya, bercampur dengan sampah organik sisa sayuran.
Lalat nampak mengerumuni tumpukan sampah, warga sekitar harus memakai masker.