MAJENE – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Aula STIKES Marendeng Majene pada Sabtu (4/10/2025), saat lembaga pendidikan tinggi kesehatan tersebut menggelar Yudisium dan Ramah Tamah Periode Oktober 2025.
Sebanyak 92 mahasiswa dari Program Studi S1 Keperawatan dan Profesi Ners, serta D3 Kebidanan, resmi dikukuhkan sebagai lulusan yang siap mengabdi kepada masyarakat dan bangsa.
Kegiatan yang berlangsung khidmat sekaligus semarak itu turut dihadiri oleh pengurus dan pembina Yayasan Marendeng, Ketua Senat, serta seluruh civitas akademika STIKES Marendeng Majene. Sejak pagi, para peserta yudisium dan keluarga sudah memadati aula untuk menyaksikan momen penting dalam perjalanan akademik para calon tenaga kesehatan tersebut.
Acara dibuka dengan tari kreasi persembahan dari Sanggar Tari STIKES Marendeng yang menggambarkan semangat muda dan kekayaan budaya daerah. Dilanjutkan dengan pembacaan doa, pembacaan SK Yudisium, dan pemasangan selempang kepada seluruh mahasiswa yang dinyatakan lulus. Momen ini menjadi simbol resmi peralihan status mahasiswa menjadi alumni yang siap menapaki dunia profesional di bidang kesehatan.
Tak kalah mengharukan, acara juga diwarnai dengan sepatah kata dari perwakilan alumni, serta persembahan dari lulusan lagu “Sayang-sayang” oleh alumni kebidanan dan musikalisasi puisi oleh lulusan keperawatan. Keduanya menjadi ungkapan rasa syukur sekaligus penghormatan kepada para dosen, orang tua, dan lembaga yang telah mendidik mereka hingga titik kelulusan ini.
Dalam sambutannya, Ketua STIKES Marendeng Majene menegaskan bahwa para lulusan kali ini merupakan lulusan prodi vokasi dan profesi yang telah lulus Uji Kompetensi Nasional, sebuah syarat penting bagi tenaga kesehatan profesional di Indonesia.
“Selamat kepada para lulusan yang hari ini secara resmi menyandang gelar sesuai bidang keilmuannya. Kalian adalah calon-calon tenaga kesehatan yang telah teruji kompetensinya secara nasional. Jadilah role model di masyarakat, tampilkan profesionalisme, empati, dan pelayanan prima kepada pasien serta lingkungan sekitar,” ujarnya disambut tepuk tangan para hadirin.
Sementara itu, Pembina Yayasan Marendeng dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi dan harapan besar bagi seluruh lulusan dan pihak institusi.
“Kami ucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada seluruh lulusan yang telah menuntaskan pendidikan dan memperoleh gelar sesuai program studinya. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh civitas akademika STIKES Marendeng yang telah bekerja keras melahirkan tenaga kesehatan berkualitas. Semoga ke depan, STIKMAR semakin maju dan dapat segera membuka Program Profesi Bidan, agar semakin banyak tenaga kesehatan profesional yang dilahirkan dari Majene,” tuturnya.
Yudisium kali ini menjadi momentum penting bagi STIKES Marendeng Majene untuk menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang berkomitmen mencetak sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan beretika.
Kegiatan yudisium dan pengakuan kelulusan bagi tenaga kesehatan diatur berdasarkan sejumlah regulasi nasional, antara lain:
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menegaskan bahwa setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan tridharma pendidikan: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), yang mengatur capaian pembelajaran lulusan, termasuk kompetensi profesional bagi mahasiswa bidang kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2018 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, yang mensyaratkan lulusan keperawatan dan kebidanan untuk lulus uji kompetensi nasional sebelum dapat memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan izin praktik.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menegaskan pentingnya tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi, integritas, dan tanggung jawab sosial dalam pelayanan kesehatan nasional.
Melalui regulasi-regulasi tersebut, STIKES Marendeng Majene memastikan seluruh proses akademik dan yudisium dilaksanakan sesuai standar nasional, sehingga setiap lulusan memiliki legitimasi dan kualitas untuk berpraktik sebagai tenaga kesehatan profesional.
Dengan bertambahnya 92 alumni baru, STIKES Marendeng Majene semakin memperkuat kontribusinya terhadap ketersediaan tenaga kesehatan di Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Majene. Para lulusan diharapkan menjadi agen perubahan di bidang pelayanan kesehatan, tidak hanya di rumah sakit dan puskesmas, tetapi juga di tengah masyarakat melalui edukasi, promosi kesehatan, dan pendampingan.
Acara yudisium ditutup dengan sesi foto bersama, penuh senyum bahagia dan harapan besar. Satu per satu lulusan berpose mengenakan selempang, menandai babak baru dalam perjalanan mereka sebagai insan kesehatan profesional yang siap mengabdi untuk negeri.