MAJENE – Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) meminta transparansi hasil seleksi penerimaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk angkatan 2021.
Salah satunya, Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Yasin Rahman, meminta pihak kampus terbuka terkait hasil proses seleksi KIP kuliah.
Yasin mengungkapkan, terdapat masalah terhadap mahasiswa angkatan 2021 yang tidak lolos KIP kuliah.
“Ada beberapa junior yang memiliki KIP kuliah dan lolos pendaftaran SBMPTN, tapi tidak masuk dalam seleksi data, jadi kami ingin mempertanyakan bagaimana proses penyeleksian KIP kuliah,” jelasnya, Selasa (26/10/2021).
Dia mengaku, mahasiswa telah menemui pihak kampus untuk meminta penjelasan.
Mereka meminta data hasil seleksi mengikuti tahapan KIP kuliah, mulai dari data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek), data hasil wawancara, hingga data penerima akhir dan tidak lolos KIP.
Namun, kata dia, pihak kampus menolak memberikan data tersebut dan menjelaskan kepada mahasiswa bahwa prioritas penerima KIP kuliah adalah mahasiswa jalur SNMPTN dan SBMPTN.
“Karena itu, kami menuntut transparansi hasil prosedur penyeleksian KIP kuliah yang menurut kami terdapat ketidakjelasan,” ucapnya.
Tambahnya, saat ini ada empat mahasiswa yang merasa dirugikan oleh hasil seleksi KIP kuliah tidak transparan.
Mereka akan membuka pengaduan untuk mehasiswa yang juga memiliki masalah yang sama.
Terpisah, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Abdul Latif Dollah, menjelaskan, data tahap awal untuk mahasiswa penerima KIP kuliah berasal dari Kementerian Sosial yang datanya sudah sesuai dengan sistem prioritas.
“Evaluasi awal itu dari Kemensos yang datanya sudah diurutkan sesuai prioritas, jadi kami di universitas evaluasi kembali melalui pengungkit data,”
Ia mengungkapkan, sistem evaluasi di Unsulbar dilakukan oleh tim, mulai dari berkas, hasil wawancara, hingga tim simpanan rumah calon penerima KIP kuliah.
“Setelah itu kami evaluasi lagi dan urutkan untuk melihat ke arah KIP kuliah,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, untuk mahasiswa yang datanya tidak masuk dalam hasil evaluasi Kemensos akan diusahakan di kuota tambahan.
Kuota tambahan tersebut masih dalam tahap pengusulan ke Kemendikbud Ristek.
“Jadi mohon tunggu saja. Kita sudah menerapkan kuota tambahan,” pungkasnya.
Sumber: Tribun Sulbar.com