MATENG – Pasca banjir merendam tiga bangunan sekolah di Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah, pihak sekolah butuh tenda darurat untuk ditempati kegiatan pembelajaran.
Hal ini disampaikan Komandan Regu (Danru) Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Jufry.
Jufry mengatakan, saat ini kondisi air sudah surut namun ruang belajar belum bisa digunakan.
“Sesuai pengecekan di lapangan, para guru menyampaikan butuh tenda darurat untuk kegiatan belajar diluar kelas, ” Ungkap Jufry saat ditemui wartawan di kantor BPBD Mamuju Tengah, Jalan. Jenderal Sudirman, lorong depan Kilo Meter Satu, Topoyo, Mamuju Tengah, Selasa (06/09/2022) sore tadi.
Menurut Jufry, tiga bangunan sekolah yang terendam pada, Senin (5/9/2022) kemarin yakni, SMKN Pangale, SMAN 1 Pangale dan SMPN 1 Pangale.
“Tadi kami lakukan pengecekan di empat titik, termasuk di tiga sekolah dan di lokasi longsor yang ada di Desa Polo Lereng yang sempat menutup akses jalan,” terang Jufry.
“Kita lakukan pengecekan dan pendataan, selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindak lanjuti,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang melanda Mamuju Tengah, Senin (5/9/2022) sejak siang hingga malam hari sejumlah wilayah terendam banjir.
Sedikitnya ada tiga kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Karossa, Tobadak dan Pangale.
Selain merendam rumah warga banjir juga merendam fasilitas umum termasuk jalan dan bangunan sekolah.