MAJENE – Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse dan Kriminal Polres Majene, melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang siswi SMKN 2 Majene.
Hal tersebut disampaikan oleh Kanit PPA Satreskrim Polres Majene Bripka Arifuddin saat dihubungi melalui telpon, pada Minggu (11/09/2022).
“Iya betul, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan sejumlah saksi,” sebutnya.
Hingga saat ini penyidik telah mengambil keterangan korban dan orang tuanya. Bahkan sejumlah guru yang dianggap mengetahui kejadian tersebut juga akan dimintai keterangan.
“Pemeriksaan terhadap korban dan orang tuanya sudah selesai, sementara gurunya Senin besok baru bersedia hadir,” ucapnya.
Menurutnya, pemeriksaan terhadap para terduga pelaku baru akan dilakukan setelah pemeriksaan terhadap saksi-saksi selesai.
Arifuddin mengatakan dalam kasus ini, terdapat tiga orang terduga pelaku yang dilaporkan oleh korban.
Hanya saja, dia tidak menampik jika jumlah terduga pelaku dapat bertambah jika ditemukan bukti cukup dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara selesai dilakukan.
“Kita liat nanti, bisa saja tersangkanya bertambah, bisa juga berkurang. Yah tergantung hasil pemeriksaan,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan dari berbagai pihak, kejadian pelecehan seksual berlangsung di salah satu ruang kelas SMKN 2 Majene pada awal September 2022.
Ketika itu, proses pembelajaran telah usai dan seluruh siswa SMKN 2 Majene sudah pulang ke rumah.
Namun sekira pukul 15.30 Wita, salah seorang guru yang datang ke sekolah untuk mengajar LKS mendengar teriakan korban dari salah satu kelas.
Guru tersebut kemudian mendobrak pintu kelas. Dari situ ditemukan sejumlah siswa yang diduga akan melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Saat masuk ke dalam kelas, guru menemukan dua orang bertugas menjaga pintu, sementara tiga orang lainnya diduga melakukan pelecehan terhadap korban.
“Jadi saya tegaskan belum sampai melakukan persetubuhan, tapi memang sudah melakukan pelecehan,” sebut sumber yang enggan dituliskan namanya.
Salah satu pelaku diketahui merupakan mantan pacar korban. Bahkan, satu diantara pelaku adalah anak dari seorang guru yang juga mengajar di sekolah tersebut.
Sebelum kasus ini sampai ke ranah hukum. Pihak sekolah sudah melakukan upaya mediasi dan mempertemukan orang tua korban dengan orang tua para terduga pelaku.
Hanya saja orang tua korban tetap melaporkan kasus ini ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse dan Kriminal Polres Majene.