Pj Kades Tallu Banua Utara Aktifkan Posyandu: Dorong Kader, Bidan, dan Ibu-Ibu Cegah Stunting

  • Bagikan

MAJENE – Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan dasar di tingkat desa, Penjabat (Pj) Kepala Desa Tallu Banua Utara, Nurmini, melakukan kunjungan langsung ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setempat. 

Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen pemerintah desa untuk menghidupkan kembali peran penting Posyandu dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam pencegahan stunting dan gizi buruk.

Nurmini mengajak seluruh kader Posyandu, bidan desa, dan ibu-ibu di wilayah Tallu Banua Utara agar lebih aktif mengikuti kegiatan Posyandu secara rutin. Ia menekankan bahwa kehadiran ibu dan balita di Posyandu sangat penting, terutama untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkala melalui kegiatan penimbangan dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

“Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di desa. Saya berharap ibu-ibu bisa hadir membawa balitanya agar kita bisa mendeteksi sejak dini masalah tumbuh kembang, termasuk risiko stunting dan gizi buruk,” ujar Nurmini saat memberi arahan kepada para kader dan warga, Kamis 8 Mei 2025.

Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pola asuh yang tepat, terutama bagi anak-anak yang masuk kategori rawan stunting. 

Menurutnya, perhatian penuh dari ibu dalam memenuhi asupan gizi anak dan menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci dalam mencegah berbagai penyakit yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.

Tak hanya itu, Pj Kades juga mengimbau ibu hamil untuk rutin mengunjungi Posyandu demi pemantauan kesehatan janin dan ibu secara berkala. “Kami ingin semua ibu hamil terdata dan mendapatkan layanan dasar yang layak, mulai dari pemeriksaan kehamilan hingga pemberian suplemen,” tambahnya.

Upaya Pj Kades Tallu Banua Utara ini sejalan dengan program nasional percepatan penurunan stunting yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Dalam regulasi tersebut, desa menjadi salah satu lini penting yang didorong untuk mengambil peran aktif melalui penguatan Posyandu dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, keberadaan Posyandu juga diatur dalam Permenkes Nomor 8 Tahun 2019 tentang Puskesmas, yang menempatkan Posyandu sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.

Di tingkat daerah, kebijakan ini sejalan dengan visi Pemkab Majene dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan layanan kesehatan dasar. Komitmen seperti yang ditunjukkan oleh Pj Kades Nurmini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut dari tingkat desa.

Nurmini berharap, semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan anak dan ibu bisa terus ditingkatkan. “Kami pemerintah desa siap mendukung dengan fasilitas dan kegiatan pendukung lainnya. Tapi semua ini tidak akan berhasil tanpa keterlibatan aktif masyarakat sendiri,” pungkasnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi kader Posyandu dan warga untuk kembali menghidupkan Posyandu sebagai pilar utama kesehatan di desa, serta sebagai garda depan dalam memutus mata rantai stunting yang masih menjadi tantangan nasional.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *