MAJENE – Sepanjang tahun 2022, Bupati Majene Andi Achmad Syuckri Tammalele diduga menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene hingga Rp 1,4 Miliar hanya untuk perjalanan dinas.
Data yang diterima tim redaksi, pada APBD pokok tahun 2022, anggaran perjalanan dinas Bupati Majene sebesar Rp 424.217.803. Jumlah itu kemudian bertambah Rp 1.000.000.000 pada PPBD Perubahan 2022, sehingga total dana yang dihabiskan sepanjang tahun 2022 adalah Rp 1.424.217.803.
Kondisi ini menuai sorotan dari sejumlah kalangan mengingat kondisi keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Majene saat ini sedang mengalami defisit (kekurangan) anggaran untuk membayarkan sejumlah program prioritas yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2022.
Dampaknya, akhir tahun lalu hak ASN berupa dana rutin dan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk triwulan empat 2022 hingga kini belum juga terbayarkan. Bukan hanya itu, biaya konstruksi pihak ketiga yang telah menyelesaikan pekerjaan juga belum dibayarkan.
Mirisnya, pada 23 Desember 2022 pihak ketiga pengadaan mobil ambulans salah satu Puskesmas Majene sempat menagih pembayaran kepada Pemda Majene sebesar Rp 493 juta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah (JAPKEPDA) Juniardi menyesalkan tingginya biaya perjalanan dinas Bupati Majene sepanjang tahun 2022.
Apalagi, keberadaan Bupati Majene dinilai lebih sering berada di luar kota untuk menghadiri undangan kementerian maupun pemerintah pusat dari pada mengurus pemerintahan di daerahnya.
Menurutnya, anggaran perjalanan dinas itu dinilai mubazir, mengingat tidak adanya dampak langsung yang dihasilkan dari tiap perjalanan dinas luar kota yang telah dilakukan Bupati Majene.
“Harusnya perjalanan dinas bupati bisa dipertanggungjawabkan ke publik. Jadi bukan soal beliau (Bupati) secara administrasi dan rill melakukan perjalanan itu atau tidak, tapi kita ingin liat apa hasil dari itu. Misalnya, ada penambahan anggaran dari kementerian tertentu memalui program DAK, DAU atau jenis anggaran lainnya yang bisa digunakan untuk akselerasi (percepatan) pembangunan di daerah ini,” sebut pria yang akrab disapa Jun, Rabu 22 Februari 2023.
Juniardi memaparkan, jika dibagi jumlah hari dalam setahun atau 360 hari, maka Bupati Majene menghabiskan anggaran sekira Rp 4 juta per hari. Kondisi ini sangat miris, sebab ada ratusan hingga ribuan orang di Kecamatan Malunda dan Ulumanda yang hingga saat ini membutuhkan bantuan Pemda Majene pasca gempa dahsyat yang menghancurkan rumah mereka.
“Harusnya pak Bupati melakukan perjalanan dinas lebih banyak di daerah sendiri, silahkan datangi wilayah pelosok, sehingga dapat mendengar langsung keluhan masyarakat. Jangan pada saat jelang Pilkada atau Pemilu saja turung ke masyarakat. Tapi mungkin begitulah watak politisi, nanti ketemu masyarakat kalau jelang pemilihan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Majene Kasman Kabil, yang coba dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui pasti besaran naggaran perjalanan Dinas Bupati Majene.
Alasannya, dana tersebut berada di Sekretariat Daerah Kabupaten Majene.
“Dananya ada di sekretariat daerah, sialahkan konfirmasi pak Sekda atau Kabag Umum,” singkatnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah, yang turut dimintai keterangan oleh wartawan, juga enggan berkomentar lebih jauh.
Mantan Sekda Mamasa ini mengarahkan wartawan untuk menemui Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Majene.
“Silahkan ke Kabag Umum,” katanya.
Sementara, Kabag Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Majene Andi Rahma yang coba ditemui di kantornya, sedang tidak berada di tempat.
Nomor telepon pribadinya yang dihubungi juga belum mendapat jawaban.