MAJENE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menggelar simulasi dan evakuasi penanggulangan korban bencana gempa bumi dan tsunami, di halaman RSUD Majene, Rabu (21/3/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi terjadinya gempa di wilayah Kabupaten Majene.
Simulasi dimulai dengan sirene peringatan tsunami lima menit setelah terjadi gempa yang melanda Majene.

Pasien yang berada di dalam gedung sejumlah ruangan di RSUD Majene dan disekitar lokasi setelah mendengar sirene serentak keluar dari gedung untuk menyelamatkan diri dipandu petugas menuju jalur-jalur evakuasi hingga ke tempat ketinggian yang merupakan jalur aman.
“Rumah sakit mempunyai peranan penting dalam menghadapi Bencana, sehingga perlu pelatihan Hospital Disaster Plan, terutama potensi bencana yang kita miliki potensi Gempa dan Kebakaran,” ujar Direktur RSUD dr. Nurlinah, Sp.P.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dibutuhkan kesiapsiagaan termasuk dalam hal penanganan pasien, penanganan logistik, pengelolaan sumber daya manusia sehingga perlu dibentuk tim siaga bencana.
Lebih lanjut Direktur RSUD dr. Nurlinah, Sp.P mengatakan, simulasi ini diadakan mengingat kota Majene termasuk daerah rawan bencana gempa dan tsunami, para petugas medis, pasien maupun masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana.
Tujuan simulasi ini agar jika suatu saat terjadi gempa petugas medis dan pasien bisa melakukan angkah antisipasi.

Selain itu simulasi ini juga bertujuan untuk mengedukasi para petugas medis dan paseien agar mereka paham apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, apalagi kabupaten Majene daerah paling rawan gempa, bahkan di wilayah Sulawesi Barat Majene berada pada urutan pertama.
Kegiatan ini juga untuk meningkatkan koordinasi berbagai elemen yang terkait dalam penangan bencana di RSUD Majene.(ADV)