MAJENE – Pemerintah Daerah Majene menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jumat (3/3/2023) di Jakarta.
MoU tersebut diteken untuk sinergi pelaksanaan dan pemanfaatan Kompleks Makam Raja-raja Hadat Banggae di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Selain penandatanganan MoU di kantor Kemendikbud itu, Pemda Majene juga melakukan audience tentang pengembangan kebudayaan, termasuk rencana revitalisasi Museum Mandar Majene yang proposalnya diserahkan langsung Bupati Andi Achmad Syukri kepada Dirjen Kebudayaan dalam pertemuan itu.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Majene, Afiat Mulwan, mengatakan, permohonan revitalisasi museum Mandar sebagai upaya untuk menjadikan museum satu-satunya di Sulbar itu sebagai pusat penyebaran informasi sejarah dan budaya di wilayah Mandar.
“Maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merencanakan untuk melakukan kegiatan revitalisasi museum Mandar Majene. Kita akan mencoba memanfaatkan space yang merupakan kawasan rumah sakit boyang tomonge di masa lampau itu,” kata Afiat via pesan elektronik, Jumat siang.
Ia mengatakan, jika permohonan itu diakomodir Kementerian maka akan memudahkan pemanfaatan museum sebab akses masuk di museum Mandar Majene akan lebih tertata.
“Jadi proposal ini akan menata samping Bappeda dan yang sementara ini ditempati oleh markas PMI untuk menjadi akses masuk museum Mandar Majene,” terang Afiat yang turut hadir dalam audiensi bersama Kemendikbud RI di Jakarta.
Afiat menyebut, proposal telah diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Proposal tersebut dilengkapi dengan rekomendasi persetujuan penataan kawasan cagar budaya oleh tim ahli cagar budaya, kemudian diperkuat oleh rekomendasi Kemendikbud yang diwakili oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 18 yang berkantor di Palu, Sulawesi Tengah.
“Kalau proposal RAB, gambar, desain, dibawa ke Kementerian PUPR,” ujarnya.
Ia menyebut, besar anggaran yang diajukan untuk revitalisasi museum Mandar Majene mencapai Rp30 miliar.