Miris, Rumah Kemasan Polman Tak Lagi Berfungsi

  • Bagikan

POLMAN – Rumah Kemasan milik Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) tak lagi beroperasi sejak Juni 2024 lalu hingga saat ini, Selasa (29/4/2025).

Rumah Kemasan yang berada di Jl Andi Depu, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali ini nampak sepi aktifitas.

Awalnya rumah kemasan ini menerima pesanan untuk cetak label, dan buat kemasan pada prodak jualan usaha kecil menengah.

Sempat beroperasi di awal 2023 lalu, kehadirannya mendukung industri kecil menengah (IKM) dengan menyediakan fasilitas kemasan menarik dan berkualitas.

Namun, sejak mesin pencetak rusak, aktivitas operasional rumah kemasan pun terhenti.

Kepala UPTD Rumah Kemasan Polman, Wiwin Wulandari, menjelaskan kerusakan mesin ini tidak dapat lagi mencetak label.

“Sebelum mesin rusak, rumah kemasan mampu menghasilkan omzet kurang lebih Rp 3 jutaan per bulan,” kata Wiwin Wulandari kepada wartawan.

Dia menyebut penghasilan ini diperoleh dari berbagai pesanan konsumen, termasuk kemasan produk seperti kripik pisang.

Kemudian kripik singkong, abon ikan, gula aren, serta baliho untuk instansi vertikal di wilayah Polman.

“Sejak mesin rusak, kami tidak menerima pemasukan lagi, terakhir kali digunakan untuk mencetak baliho pada pertengahan Juni 2024,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan UPTD rumah kemasan Polman tidak memiliki anggaran pemeliharaan rutin.

Sehingga pihaknya mengandalkan sisa penghasilan yang didapatkan sebelum mesin rusak untuk membiayai operasional.

Lima tenaga honor yang bekerja di rumah kemasan juga digaji dari anggaran dinas karena mereka terdaftar dalam SK Disperindag Polman.

“Untuk memperbaiki mesin pencetak, kami membutuhkan biaya puluhan juta rupiah, karena teknisinya harus didatangkan dari Bandung, Jawa Barat,” ungkapnya

Dengan terhentinya operasional, PAD dari rumah kemasan Polman pun merosot, selama 2024, rumah kemasan tak lagi menghasilkan PAD.

Lantaran penghasilan Januari hingga Juni tahun lalu kata Wiwin digunakan untuk biaya operasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Polman, Andi Candra menyebut Rumah Kemasan masih melayani konsultasi kemasan.

“Cuman yang belum bisa dilayani dalam hal permintaan cetak label karena ada kerusakan di mesin cetak, konsultasi kemasan tetap dilayani,” ungkap Andi Candra kepada wartawan.

Untuk diketahui, pembangunan rumah kemasan mulai dikerjakan sejak tahun 2021 dan selesai pada tahun yang sama.

Anggaran proyek rumah kemasan menelan biaya sekitar Rp 2,2 Miliar. Ditambah pengadaan mesin seharga Rp 600 juta sehingga total menelan biaya Rp 2,8 Miliar.

Diketahui, rumah kemasan dibangun untuk meningkatkan dan memudahkan para pelaku UMKM mencetak kemasan.

Kemasan tersebut akan meningkatkan mutu dan membuat produk para pelaku UMKM terlihat lebih menarik.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *