POLMAN – Sudah lima hari ini, para siswa SMP 2 Tutallu di Desa Ambopadang, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diliburkan sejak 23 Oktober 2024.
Dua ruang kelas sekolah mereka kini dialihfungsikan menjadi ruang perawatan bagi 17 pasien demam berdarah dengue (DBD).
Para pasien, yang merupakan warga Desa Ambopadang, enggan dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit dengan alasan jarak yang jauh dan keinginan untuk tetap bersama keluarga.
Karena itu, dua ruang kelas di SMP 2 Tutallu dijadikan tempat perawatan sementara atas arahan Pj Bupati Polman, Ilham Borahima, guna mengurangi risiko penularan.
Nono Wiratmoko, salah satu guru di SMP 2 Tutallu, menjelaskan bahwa keputusan penggunaan ruang kelas ini diambil setelah fasilitas kesehatan seperti Pustu, Puskesmas, dan rumah sakit setempat kewalahan menerima pasien akibat lonjakan kasus DBD.
Belum ada kepastian kapan para siswa bisa kembali bersekolah. Proses pembelajaran yang akan diterapkan selama masa libur juga belum ditentukan. “Kami belum dapat petunjuk soal proses pembelajaran selama masa libur ini,” ungkap Nono.
Sebelum ruang kelas dipakai sebagai ruang perawatan, sebagian murid memang sudah mulai libur karena khawatir akan tertular penyakit.
Kepala Dusun Ambopadang, Ruhanuddin, menyebut bahwa wabah ini juga berdampak pada SDN 010 Ambopadang yang ikut meliburkan proses belajar mengajar akibat meningkatnya kasus DBD di wilayah tersebut.