MAJENE – Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga, mulai galakkan agenda penguatan skill santri untuk menjemput masa depan.
Secara khusus dalam pengembangan kompetensi untuk menjadi seorang dai.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga, KH Muslih Nur Husain, saat menjadi inspektur upacara pertama, Senin (25/10/2021) pagi.
KH Muslih Nur Husai, merupakan pelanjut estafet kepemimpinan Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga, setelah KH Ismail Nur wafat.
Baginya, kaderisasi secara terukur di bidang dakwah merupakan modal penting untuk menghasilkan kader kompeten.
“Ke depan kita tentu akan tetap melakukan penguatan khususnya dalam kaderisasi di bidang dakwah. Karena inilah modal utama selama ini, sebelum menjadi Pondok Pesantren,” katanya.
Untuk itu kata Dia, salah satu modal penting dalam proses penguatan itu dengan tetap mengedepankan kaidah kaidah yang selama ini telah diterapkan di pesantren.
“Akan dikaji Fiqhi Dakwah, supaya santri santriwati betul-betul punya kesiapan untuk bisa menjadi Dai yang kompeten dan berisi. Potensi-potensi di masa lalu, akan kita kembangkan dengan melihat kondisi kekinian,” ujarnya.
Selain menyampaikan agenda pendidikan yang akan dikembangkan, Alumnus Al Azhar University Cairo ini juga mengumumkan sejumlah nama yang bakal turut mendampingi dirinya menjalankan tugas sebagai Pimpinan baru di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum DDI Baruga.
Diantaranya Drs Mukhtar Hadi, M.Pd, Dr. Muhammad Nasir, MA, dan Nur Salim Ismail, S. Th. I., M. Si.
Mukhtar Hadi, dipilih karena memiliki pengalaman dalam mengelola sekolah. Sebelumnya, pernah menjabat kepala MTs DDI Baruga.
Kedua, Muhammad Nasir, yang memiliki kompetensi cukup bagus untuk pengelolaan di kegiatan kepesantrenan, apalagi beliau juga adalah alumni DDI Mangkoso.
Kemudian, Nur Salim Ismail, memiliki potensi dan Sumber Daya Manusia yang baik, masih muda, enerjik untuk membantu mengembangkan pondok pesantren ke depan.
“Apalagi beliau punya hubungan yang baik dengan sejumlah pihak yang dapat mendorong pengembangan pondok pesantren kita karena memiliki jejaring yang baik,” tuturnya.
Sumber: Tribun Sulbar.com