Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik Dorong Pengembangan Minyak Mandar

  • Bagikan

MAJENE – Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mendorong pengembangan minyak mandar, agar dapat bersaing di pasaran.

Hal ini diungkapkan Akmal ketika menjalankan kegiatan safari ramadan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu (5/4/2023).

Akmal meminta Pemkab Majene agar dapat betul-betul mengangkat potensi minyak mandar, menjadi produk unggulan di Sulbar.

“Minyak mandar memiliki potensi besar untuk berkembang,” terang Akmal di sela-sela kunjungan di UMKM sentra pengolahan minyak Mandar di Majene.

Hanya saja, menurutnya yang harus dibenahi adalah proses produksi dan branding yang lebih baik lagi.

“Jangan biarkan minyak mandar hanya sekedar minyak goreng biasa lalu dibiarkan bertarung di pasaran melawan minyak sawit, minyak Mandar ini luar biasa. Minyak ini harusnya berdiri sendiri yang berproduksi tidak biasa saja,” ungkapnya.

Akmal mengatakan, ketika minyak Mandar yang ada hanya dipasarkan sebagai minyak goreng biasa akan jatuh nilainya, sehingga ia akan melakukan rebranding minyak sehingga mampu bersaing di pasaran.

“Saya akan mencoba re-branding kembali. Kita ingin membuat beberapa event agar minyak ini tidak hanya sekedar minyak goreng biasa,” tambahnya.

Safari ramdan Akmal Malik juga dilaksanakan di Masjid Agung Ilaikal Mashir, Jl. Poros Majene-Mamuju, Pasangrahan, Pangali-Ali, Banggae, Kabupaten Majene.

PJ Gubernur Sulbar bersama seluruh OPD juga menyerahkan bantuan hibah pemprov Sulbar kepada pemerintah kabupaten. Begitu juga di Majene, Akmal Malik menyerahkan bantuan hibah kepada Pemkab Majene.

Pada kunjungan itu, PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik kembali menekankan persoalan penanganan Stunting di Sulbar.

Akmal Malik berharap seluruh pemangku kebijakan, dari tingkat provinsi, kabupaten hingga desa bersama-sama menjalankan langkah penanganan Stunting.

“Harus bekerja bersama sama, Kabupaten tidak bisa sendiri. Provinsi tidak bisa sendiri,” kata Akmal Malik.

Sebab itu, lanjut Akmal Malik, dalam menjalankan dari ramadan di setiap kabupaten, ia menyalurkan bantuan kepada keluarga berisiko Stunting.

“Langkah-langkah yang kita lakukan adalah membangun kebersamaan antara pemerintah provinsi, kabupaten, sekarang kita melaksanakan langkah-langkah itu di lapangan,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *