MAJENE – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene menggelar rapat internal pasca temuan obat kadaluarsa kepada salah satu pasien rawat jalan.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh dr. Nurlinah, Sp. P. dan dihadiri sejumlah pejabat dan seluruh staf bagian farmasi di RSUD Majene.
Direktur RSUD Majene dr, Nurlinah mengakui, adanya kelalaian yang dilakukan oleh sejumlah staf bagian farmasi yang masih menyimpan obat kadaluarsa.
Padahal, di awal tahun mereka sudah diinstruksikan mengecek dan memisahkan seluruh jenis obat yang telah kadaluarsa.
“Saya merasa sangat kecewa terhadap petugas apotik karena telah lalai dalam memberikan obat terhadap pasien,” ujar dr. Nurlinah, Selasa 7 Februari 2023.
Berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan di RSUD Majene, seluruh obat yang telah expired date (kadaluarsa) diganti dengan obat yang baru.
Dengan begitu, seluruh obat yang disiapkan oleh petugas farmasi dipastikan layak konsumsi dan menyehatkan pasien.
Dokter ahli paru ini menegaskan, seluruh obat yang telah kadaluarsa sudah dipisahkan dan selanjutkan dimusnahkan.
“Kita musnahkan obat kadaluarsanya, karna takutnya ada yang menyalah gunakan. Nah dalam kasus ini, betul-betul murni kelalaian petugas farmasi,” lanjutnya.
Secara pribadi dan selaku Direktur RSUD Majene, dr. Nurlinah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Majene, khususnya kepada keluarga pasien.
“Kami tegaskan, kejadian ini tidak akan terulang lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya memastikan akan menindak tegas petugas yang telah melakukan kelalaian karena dinilai murni kelalaian dari mereka.
“Hampir tiap hari kita melakukan briefing. Saya selalu ingatkan hati-hati dalam menjalankan tugas, berikan pelayanan terbaik untuk mendukung visi misi bupat dan wakil bupati majene.” pungkasnya.
Penulis : ILHAM MALASANG
